Akhlak

Menjadi Muslim Kaffah

Muslim Kaffah

Setiap muslim wajib bersyukur kepada Allah Swt, Karena sesungguhnya mereka benar-benar telah mendapatkan kenikamatan yang terbesar untuk urusan dunia dan akheratnya. Maka mestinya setiap muslim berusaha dengan segenap kemampuan yang dimiliki, untuk menjaga dan mempertahankan nikmat ini jangan sampai sekejappun hilang darinya.

Dan di dalam surah Al-Baqarah ayat 208, Allah telah memerintahkan kepada se-tiap orang yang beriman untuk menjadi muslim yang kaffah :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلاَ تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ  (۲۰٨)

Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara kese luruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan. Sesungguh nya setan itu musuh yang nyata bagimu. QS.2 Al Baqarah : 208.

Ada beberapa pelajaran yang bisa kita dapatkan dari firman allah Swt ter-sebut, diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. Khithab Allah ditujukan khusus kepada orang yang sudah beriman,jadi orang kafir tidak termasuk dalam khitab tersebut
  2. Perintah “masuklah kamu ke dalam Ilsam “, menunjukkan kewajiban, sebagai mana telah disebutkan kaidah Ushuliyah :

اْلأَصْلُ فِى الْأَمْرِ لِلْوُجُوْبِ

Artinya:  Asal dalam setiap perintah itu menunjukkan kewajiban.

  1. As-Silmu, di dalam riwayat yang terdapat di dalam kitab tafsir Al-Qur’an Al-‘Adhim ( yang di kenal dengan Tafsir Ibn Katsir ) mempunyai dua makna :

قَالَ الْعَوْفِي، عَنِ ابْنِ عَـبَّاسٍ، وَمُـجَاهِدٌ، وَطَاوُسٌ، وَالضَّحَاكُ، وَعِكْرِمَةُ، وَقَتَادَةُ، وَالسُّدِّيُ، وَابْنُ زَيْدٍ، فِي قَوْلِهِ: ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ, يَعْنِي: الْإِسْلاَمِ.

 

وَقَالَ الضَّحَاكُ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، وَأَبُو الْعَالِيَةِ، وَالرُّبَيْعُ بْنُ أَنَسٍ: {ادْخُلُوا  فِي السِّلْمِ} يعني: الطَّاعَةِ.

Dari dua pemahaman dua golongan tersebut kata “as Silmi”  berarti  “Islam” atau “Taat”.

  1. Kaffah dalam kitab tafsir Ibn Katsir dimaknai : semua

قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ، وَمُـجَاهِدٌ، وَأبُو الْعَالِيَةِ، وَعِكْرِمَةُ، وَالرَّبِيْعُ، وَالسُّدِيُّ، وَ مُقَاتِلٌ بْنُ حَيَّانَ، وَقَتَادَةُ وَالضَّحَاكُ: جَمِيْعًا.

وَقَالَ مُـجَاهِدٌ: أَيْ اِعْمَلُوْا بِـجَمِيْعِ الْأَعْمَالِ وَوُجُوْهِ البَرِ.

Ayat di atas ( Al-Baqarah: 208 ) menunjukkan bahwa, menjadi seorang muslim itu tidak boleh setengah-setengah, atau tebang pilih, yang sesuai dengan hawa nafsunya di ambil, dan yang tidak sesuai dengan kepentingannya di buang.

  1. Ayat tersebut memiliki “sababun-nuzul”, disebutkan dalam kitab tafsir Ibn Katsir :

وَزَعَمَ عِكْرِمَةُ أَنَّهَا نُزِلَتْ فِي نَفَرٍ مِمَّنْ أَسْلَمَ مِنَ الْيَهُوْدِ وَغَيْرِهِمْ، كَعَبْدِ اللهِ بْنِ سَلاَمٍ، وَثَعْلَبَةَ وَأَسَدِ بْنِ عُبَيْدٍ وَطَائِفَةٍ اِسْتَأْذَنُوْا رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي أَنْ يُسْبِتُوا، وَأَنْ يَقُوْمُوْا بِالتَّوْرَاةِ لَيْلاً. فَأَمَرَهُمُ اللهُ بِإِقَامَةِ شَعَائِرِ اْلإِسْلاَمِ وَالْاِشْتِغَالِ بِهَا عَمَّا عَدَاهَا.

  1. Penghalang menjadi muslim kaffah terbesar adalah : Syetan. Lalu sebenarnya siapakah syetan itu? Kita mendapatkan informasi dari Nabi Muhammad bahwa malaikat adalah makhluk Allah yang diciptakan dari Cahaya, manusia diciptakan Allah berasal tanah dan Jin diciptakan oleh Allah dari Api. Lalu siapa sebenarnya syetan itu ? Kita bisa memahami dari membaca firman Allah di dalam surah Al-Kahfi : 50

 

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلاَّ إِبْلِيسَ كَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ

عَنْ أَمْرِ رَبِّهِ أَفَتَتَّخِذُونَهُ وَذُرِّيَّتَهُ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِي وَهُمْ لَكُمْ عَدُوٌّ بِئْسَ لِلظَّالِمِينَ بَدَلاً (۵۰)

Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam”, maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (Allah) bagi orang-orang yang dzalim.

 

Allah juga telah berfirman di dalam Al-Qur’an sebagai berikut :.

وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِينَ الإنْسِ وَالْجِنِّ يُوحِي بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُورًا وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ مَا فَعَلُوهُ فَذَرْهُمْ وَمَا يَفْتَرُونَ

Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jika Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan      (QS.6 al-An’am : 112).

  1. Allah menutup ayat tersebut dengan memperingatkan bahwa syetan adalah “musuh yang nyata” menunjukkan bahwa banyak yang sudah tahu itu syetan, tapi tetap dijadikan teman setia bahkan pemimpin.

Ta’rif Al-Islam

Secara Bahasa, Islam berasal dari Bahasa arab : Aslama – yuslimu – islaaman, yang memiliki arti : menyerahkan diri. Jadi secara Bahasa orang Islam berarti orang yang telah menyerahkan dirinya secara penuh kesadaran, kepatuhan dan keikhlasan kepada Allah Swt

Adapun menurut istilah, ternyata para ulama banyak yang sudah memberikan definisi terhadap Agama “Islam” tersebut. Sebagai contoh, Prof. Dr. Abdul Karim Zaidan dalam suatu kitab yang beliau tulis, yang berjudul  “Ushuul Ad-Dakwah”, menyebutkan 8 definisi mengenai “Islam”, diantaranya adalah :

  1. Di dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari shahabat Umar bin Khaththab r.a., ketika Nabi Muhammad Saw ditanya ( oleh malaikat jibril ) tentang Islam :

يَا مُحَمَّدٌ أَخْبِرْنِى عَنِ الْإِسْلاَمِ !

maka Rasulullah Saw menjawab :

الإِسْـلاَمُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُـولُ اللَّهِ وَتُقِيمَ الصَّلاَةَ وَتُؤْتِىَ الزَّكَاةَ وَتَصُومَ رَمَضَانَ وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنِ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَـبِيلاً …

Artinya : Islam adalah: Hendaklah kamu bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang pantas untuk di sembah secara haq, kecuali hanya Allah Swt, dan Muhammad adalah utusan Allah Swt, dan kamu mendirikan sholat, mengeluarkan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan berkunjung kerumah Allah, jika kamu mampu menempuh perjalanan menujunya

  1. Atau :

مَجْمُوْعُ مَا أَنْزَلَهُ اللهُ تَعَـالىَ عَلَى رَسُـوْلِهِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ مِنْ أَحْكَامِ العَقِيْدَةِ وَالأَخْلاَقِ وَالعِبَادَاتِ وَالْمُعَامَلاَتِ وَالإخْبَارَاتِ فىِ القُرْآنِ الكَرِيْمِ وَالسُّنَّةِ الْمُطَهَّرَةِ

Artinya :  Kumpulan dari semua yang diturunkan oleh Allah Swt kepada utusan-Nya Nabi Muhammad SAW, yang terdiri atas Ahkamul Aqidah, Akhlaq, Ibadah, mu’amalah dan berita-berita ghaib dalam Al-Qu’ran yang mulia dan Al-Hadits yang suci.

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button